Kamis, 31 Mei 2012

"ANTARA LOYALITAS DAN RIVALITAS"



Berbicara tentang rivalitas antar supportter sepakbola takkan ada habisnya. Dua kubu yang saling menunjukan bahwa dia yang paling hebat ditambah Persaingan klub masing masing membuat hal itu menjadi lebih "PANAS". Sebenarnya Rivalitas itu sangat penting dijaga dan dilestarikan sampai kapanpun, agar AROMA sebuah laga sepakbola menjadi menarik dan berkelas. Contoh saja, Derby Della Madoninna antara AC.MILAN bertemu dengan FC INTERNAZIONALE MILAN, EL CLASSICO antara REAL MADRID melawan BARCELONA atau MAN. UNITED melawan LIVERPOOL atau PERSIB melawan PERSIJA dan PERSEBAYA melawan AREMA ?? Semua sudah seperti Laga FINAL aroma nya. Tak ayal dari Rivalitas klub itu merambat hingga Rivalitas pada supporternya.

Sebenarnya rivalitas supporter muncul karena
rasa BANGGA atas apa yang ia miliki serta Loyalitas mereka kepada tim , sehingga ketika salah satu klub menang, supporter klub lawan pun tak terima untuk menerima kekalahan itu. Sehingga muncul aksi penyerangan dan kekerasan lain. Disisi lain saling ejek dengan Chants (nyanyian nyanyian) memperparah rivalitas ini hingga membuat kedua kubu supporter bermusuhan selamanya. Saling serang, saling pukul hingga saling bunuh mungkin mereka anggap hal yang lumrah karena mereka akan puas setelah melakukan hal itu kepada supporter yang menjadi rivalnya. Seperti contoh Rivalitas Ac MILAN - INTER ; MU - LIVERPOOL ; MADRID - BARCA ; GALATASARAY - FENERBACHE ; BOCA JUNIOR - RIVER FLATE. 

Di Inggris rivalitas semacam ini sudah muncul dari jaman dahulu ketika perang dunia. Hooliganisme di Inggris hampir dipastikan slalu terjadi ketika pertandingan sepakbola berlangsung. Supporter yang berasal dari kaum pekerja (working class) ini terbiasa hidup keras dan ketika ia merasa dirinya terlecehkan maka satunya cara mereka adalah membuat onar. Bahkan era 80'an untuk masuk bergabung kedalam kelompok Hooligans harus melalui tahap ujian yang tak mudah. Anak baru akan di tes untuk membuat keonaran, memukul orang bahkan seorang polisi. Jika ia berhasil melalui itu semua, ia akan diterima masuk menjadi anggotanya. #aneh tapi nyata.

Tak kalah dengan luar negeri Rivalitas di Indonesia bagaikan kata pasti dalam setiap laga sepakbola. Tapi sayang Polisi disini bekerja sangat enak tak perlu repot-repot mengawal sebuah laga "Panas" penuh gengsi. Tinggal mengeluarkan Larangan datang bagi supporter tamu yang menjadi rival dari supporter tuan rumah. Tak seperti di Luar negeri sanah, Polisi harus mengawal extra dari datang hingga pulang, bahkan didalam stadion pun tak hanya duduk diam seperti polisi Indonesia #haha

Tapi tak semua RIVALITAS itu berujung dengan kata ABADI, Banyak rivalitas yang berakhir dengan kata indah yaitu DAMAI dan PERSAUDARAAN. seperti contoh rivalitas BONEK - VIKING PERSIB. #kaget kan baca ini. Bagi Bonek dan Bobotoh muda mungkin kalian belum mengenal sengitnya PERMUSUHAN ini... yappsss... sejak dulu memang laga antara PERSIB dan PERSEBAYA sangat panas. Karena kedua klub ini berbasis besar di wilayah JAWA BARAT dan JAWA TIMUR maka jelas sekali hampir seisi wilayahnya dipenuhi basis supporter kedua klub ini. Namun semenjak kedua kubu ini merasa bahwa tak ada permulaan atau masalah yang membuat mereka hingga seperti itu akhirnya kedua kubu supporter ini antara VIKING - BONEK memutuskan untuk BERDAMAI bahkan hingga kini mereka layaknya saudara laga Bandung dan surabaya selalu dijejali kedua warna HIJAU dan BIRU. 

Hanya mereka? Tidak.! PASOEPATI - BONEK...
kedua supporter ini telah berdamai bung.!
Solo yang slalu menjadi medan Jumroh bagi para Bonek ketika mereka bertandang ini kini menjadi tempat menarik nafas setelah memasukinya. 
dan masih banyak lagi contoh dua supporter yang tadinya berseteru namun kini berdamai.

dan Apakah Supporter yang berseteru itu akan berdamai seperti beberapa contoh diatas? RIVALITAS memang dibutuuhkan untuk menjadi bumbu bagi sebuah pertandingan bergengsi agar tetep berjalan ketat, namun Rivalitas Sehatlah yang diharapkan ada untuk melengkapi itu semua.
:)

3 komentar: